LONDON (Reuters) – Sheikha Latifa, salah satu putri penguasa Dubai, telah menulis surat kepada polisi Inggris meminta mereka untuk membuka kembali penyelidikan mereka atas penculikan kakak perempuannya dari sebuah jalan di Cambridge pada tahun 2000, BBC melaporkan pada Kamis (25 Februari).
Dalam surat tulisan tangan yang dilihat oleh penyiar Inggris dan tertanggal 2018, Latifa meminta Polisi Cambridgeshire untuk kembali fokus pada kasus saudara perempuannya Shamsa, sekarang 39, yang ditangkap pada usia 18 tahun dan belum terlihat di depan umum sejak itu. Reuters belum melihat surat itu.
Kantor media pemerintah Dubai tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Polisi Cambridgeshire mengkonfirmasi telah menerima surat, tertanggal Februari 2018, sehubungan dengan kasus tersebut dan bahwa itu adalah bagian dari “peninjauan yang sedang berlangsung”.
Latifa, 35, sendiri menjadi subyek perhatian internasional.
Dalam pesan video yang direkam di kamar mandi dan diperoleh BBC, dia mengatakan dia ditahan di sebuah vila yang dibarikade.
UEA pekan lalu mengatakan Latifa dirawat di rumah oleh keluarga dan profesional medis.
Ayah kedua wanita itu, Sheikh Mohammed bin Rashid al-Maktoum, telah menolak temuan oleh seorang hakim Pengadilan Tinggi London yang mengatakan tahun lalu bahwa ia menerima tuduhan yang terbukti bahwa syekh telah memerintahkan penculikan putrinya.
Inggris telah meminta Uni Emirat Arab untuk menunjukkan bukti bahwa Latifa masih hidup.