LONDON (AFP) – Pemimpin oposisi utama Inggris Jeremy Corbyn meminta maaf kepada para pendukungnya pada Minggu (15 Desember) karena mengawasi kekalahan terburuk Partai Buruh sejak sebelum Perang Dunia II.
Tetapi sosialis veteran itu membela platform kampanye sayap kirinya dan tidak memberikan indikasi yang jelas kapan dia akan mundur.
“Saya tidak akan membuat tulang tentang hal itu. Hasil pemilu pada hari Kamis adalah pukulan telak bagi semua orang yang sangat membutuhkan perubahan nyata di negara kita,” tulis Corbyn di surat kabar Sunday Mirror.
“Saya ingin menyatukan negara yang saya cintai tetapi saya minta maaf karena kami gagal dan saya bertanggung jawab untuk itu.”
Pemilihan umum Kamis lalu memberi mandat kepada Perdana Menteri Boris Johnson dari Partai Konservatif untuk membawa Inggris keluar dari Uni Eropa pada akhir bulan depan.
Corbyn mengatakan Jumat lalu bahwa dia akan mengundurkan diri di beberapa titik awal tahun depan.
Tetapi partai berusia seabad itu tidak memiliki penerus yang jelas dan sedang terbelah oleh pertikaian di dalam jajaran seniornya.
Kampanye Partai Buruh dirundung oleh keraguan pemilih tentang posisinya yang tidak jelas tentang Brexit dan tuduhan anti-Semitisme dalam jajaran senior partai.
Corbyn mencoba mengalihkan fokus kampanye ke masalah sosial roti dan mentega yang secara tradisional penting bagi pemilih Partai Buruh.