KUALA LUMPUR – Lebih dari 5.000 orang berada di pusat-pusat evakuasi banjir di Johor pada hari Minggu (15 Desember), dengan pihak berwenang memperkirakan lebih banyak hujan karena beberapa negara bagian Malaysia dilanda banjir pada akhir pekan.
Negara-negara bagian yang terkena dampak termasuk Johor, Melaka, Pahang, Kelantan, Terengganu, Sabah dan Sarawak, dengan lebih dari 5.000 orang terpaksa meninggalkan rumah mereka.
Jumlah korban banjir di Johor mencapai 5.592 orang pada hari Minggu, meningkat dari 4.326 yang tercatat sehari sebelumnya.
Sebagian Malaysia, terutama negara-negara pantai timur, dilanda hujan lebat setiap tahun, dengan kasus terburuk dalam beberapa tahun terakhir terjadi dari Desember 2014 hingga Januari 2015, ketika lebih dari 200.000 orang dievakuasi ke pusat-pusat bantuan banjir.
Distrik Kluang, Mersing dan Kota Tinggi adalah yang paling parah terkena dampaknya, dengan gambar yang dibagikan secara online menunjukkan jalan-jalan yang benar-benar tertutup oleh air coklat. Kluang melihat 1.296 korban banjir diikuti oleh Mersing, dengan 1.282 dan Kota Tinggi dengan 1.257, The Star melaporkan, mengutip ketua Komite Pemerintah, Kesejahteraan Perkotaan dan Lingkungan Johor Tan Chen Choon.
“Distrik banjir lainnya adalah Segamat dengan 945 korban, Johor Baru (550), Pontian (109), Kulai (90), Batu Pahat (38) dan Muar (25),” tambahnya.
Di Kota Tinggi, tiga jalan ditutup karena banjir, sementara lima hanya bisa dilewati kendaraan besar.
Tan sebelumnya mengatakan Departemen Meteorologi Malaysia telah mengeluarkan peringatan cuaca “bahaya” (merah) untuk Mersing dan Kota Tinggi, sementara peringatan cuaca “parah” (oranye) diberlakukan untuk Segamat, Muar, Batu Pahat, Kluang, Pontian, Kulai dan Johor Baru.