Singapura dan Indonesia menikmati ikatan yang kuat, dapat berbuat lebih banyak bersama dalam ekonomi hijau dan digital: Lawrence Wong

Kedua negara menikmati hubungan yang kuat yang didukung oleh rasa saling percaya dan percaya, katanya.

JAKARTA – Singapura dan Indonesia menikmati hubungan yang kuat yang didukung oleh rasa saling percaya dan percaya, dan ketika kedua negara pulih dari pandemi, masih banyak lagi yang dapat mereka dan rakyatnya lakukan bersama, kata Menteri Keuangan Singapura Lawrence Wong, Jumat (20 Mei).

Di bidang ekonomi, bisnis dapat melihat melampaui Batam, Bintan dan Karimun, pulau-pulau utama yang paling dekat dengan Singapura yang secara kolektif dikenal sebagai BBK, dan menjelajah ke daerah lain, termasuk Jawa Tengah, serta di luar sektor tradisional seperti manufaktur dan infrastruktur ke ekonomi digital dan ekonomi hijau, katanya.

Kedua belah pihak juga dapat berbuat lebih banyak untuk mendorong pertukaran antara rakyat mereka, terutama di kalangan pelajar dan pemuda, sekarang perbatasan terbuka dan penerbangan telah dilanjutkan, katanya, menambahkan bahwa kedua belah pihak ingin melanjutkan konektivitas udara yang lebih besar.

Wong berbicara dalam sebuah wawancara dengan media Singapura pada akhir kunjungan empat harinya ke Indonesia, yang pertama sejak memimpin portofolio keuangan pada Mei 2021.

Wong juga diumumkan sebagai pemimpin tim generasi keempat Partai Aksi Rakyat, atau 4G, bulan lalu, menempatkannya dalam antrean untuk menjadi perdana menteri Singapura berikutnya – sebuah poin yang dicatat dalam laporan media Indonesia tentang kunjungannya minggu ini.

Dia mengatakan interaksinya dengan mitranya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, sangat baik, dan bahwa kunjungan itu adalah kesempatan yang baik baginya untuk bertemu dengan para pemimpin Indonesia yang lebih luas, berinteraksi dengan mereka dan mengenal mereka lebih baik.

“Secara keseluruhan, di bidang bilateral, hubungan kami tentu dalam keadaan baik. Kami telah memiliki kerjasama yang sangat erat dengan Indonesia di berbagai bidang selama bertahun-tahun. Dalam dua tahun terakhir, kami terus memperkuat kerja sama kami, terutama bekerja sama untuk mengatasi pandemi,” katanya.

“Kami juga dalam beberapa tahun terakhir telah menyelesaikan masalah bilateral tertentu yang sudah berlangsung lama, yaitu perjanjian yang kami miliki tentang ekstradisi, pertahanan, dan Wilayah Informasi Penerbangan. Kami sekarang menunggu perjanjian ini diratifikasi,” tambahnya.

“Secara keseluruhan, ini adalah hubungan yang didukung oleh rasa saling percaya dan percaya. Atas dasar itu, kita pasti bisa melakukan lebih banyak hal bersama-sama.”

Wong bertemu dengan Dr Sri Mulyani serta Gubernur Jakarta Anies Baswedan pada hari Jumat (20 Mei).

Awal pekan ini, ia bertemu dengan beberapa menteri utama, termasuk Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir, dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno.

Ia juga bertemu dengan Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Bupati Kendal Dico Ganinduto dan Walikota Semarang Hendrar Prihadi.

Diskusi mereka menyentuh potensi kerja sama di bidang-bidang baru, antara lain.

“Secara keseluruhan, ini adalah kunjungan yang sangat bermanfaat. Dan saya berharap dapat melakukan bagian saya untuk membangun fondasi kuat yang kita miliki dan membawa hubungan bilateral kita ke tingkat yang lebih tinggi,” katanya.

Dalam keuangan hijau dan ekonomi hijau, ia mencatat bahwa Singapura dan Indonesia bertekad untuk mencapai emisi nol bersih dan mempercepat transisi hijau.

“Indonesia memiliki lebih banyak peluang untuk melakukannya, karena memiliki kemampuan untuk memulai lebih banyak proyek energi terbarukan, dan lebih banyak skala untuk melakukannya daripada Singapura,” katanya.

Ini juga memiliki kesempatan untuk melakukan proyek mitigasi karbon berbasis alam, yang tidak akan dapat dilakukan Singapura pada skala yang sama, tambahnya.

Dengan demikian, ada peluang bagi kedua belah pihak untuk bekerja sama membiayai proyek-proyek ini atau berkolaborasi di dalamnya. “Ada perusahaan, bisnis, dan investor yang tertarik dengan ruang ini, dan yang akan tertarik untuk berkolaborasi dengan mitra Indonesia dalam proyek-proyek semacam itu.”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *