Riyadh (AFP) – Polisi agama Saudi menangkap dua pemuda yang menawarkan “pelukan bebas” kepada orang yang lewat di ibukota kerajaan Muslim ultra-konservatif itu, media setempat melaporkan Kamis.
Penangkapan dilakukan di Jalan Tahlia utama di mana kedua pria itu melambaikan spanduk bertanda “Free Hug” dalam bahasa Inggris, menurut situs berita Sabq.org.
Free Hugs Campaign adalah gerakan bagi individu untuk menawarkan pelukan kepada orang asing di tempat umum, terutama di kota-kota besar, “untuk mencerahkan hidup mereka”.
Inisiatif ini memicu kejutan dan kontroversi di masyarakat Saudi.
“Ini pelukan gratis, bukan obat gratis demi Tuhan!” tulis seorang Tweeter untuk mendukung kampanye tersebut.
Namun, pengguna lain mengecam langkah itu. “Hari ini satu pelukan, besok ciuman gratis, dan hari berikutnya akan menjadi seks bebas!”
Polisi agama, atau Komisi untuk Promosi Kebajikan dan Pencegahan Kejahatan, bertugas memastikan kepatuhan terhadap interpretasi ketat kerajaan tentang moralitas Islam.
Tetapi sering dituduh melakukan pelanggaran.
Polisi agama memastikan perempuan mematuhi larangan Arab Saudi terhadap pengemudi perempuan, menerapkan larangan hiburan publik dan memaksa semua bisnis tutup untuk sholat lima kali sehari.